2012

Ketika Cahaya Dipadamkan

Semuanya tentu pernah merasakan secara sadar terang dan gelap, tapi tidak pernah merasakannya secara bersamaan.

Semuanya hampir bisa dilakukan ketika dalam keadaan terang. Kita akan menyadari bahwa kita terbatas oleh dinding-dinding dan berusaha untuk tidak menabraknya. Kita juga tahu pasti bagaimana menuju tujuan kita bahkan dengan cara yang paling mudah dan paling pendek. Dengan terang pula kita dapat menikmati keindahan visual dan dapat menggunakan mata ini secara maksimal walaupun sebenarnya mata ini tetaplah mempunyai keterbatasan jangkauan melihat. Kita tidak bisa melihat benda yang jaraknya terlalu jauh, bahkan yang dekat pun kalau letaknya di belakang kita, tidak dapat kita saksikan dengan mata ini.

Semua yang dapat kita lakukan ketika terang, hilang bilamana tidak ada cahaya lagi di sekitar kita. Kita dapat menyadari bahwa kita ada, tapi kita tidak dapat melihat wujud diri kita sendiri. Semua seakan tidak ada batasnya, hingga kita secara tidak sengaja menabrak dinding atau penghalang lainnya. Semua yang indah pun tidak dapat kita nikmati oleh mata kita. Seakan mata ini bukanlah alat yang berguna dalam keadaan gelap gulita.

Semuanya berkoordinasi. Mata ini tidak dapat digunakan kalau tidak ada cahaya yang memantul melalui benda sebelum akhirnya dicitrakan oleh mata kita. Bayangan benda di retina secara teori optik adalah terbalik. Otak kitalah yang menerjemahkan supaya menjadi tegak. Mari kita syukuri adanya mata ini dengan menggunakannya secara adil. Kita syukuri organ lain yang kita miliki, karena atas koordinasi yang tepat kita dapat mengontrol tubuh kita dengan baik. Kita syukuri semua yang ada di bumi ini, karenanya kita merasa betah hidup di dunia, kita bisa belajar, hidup kita tetap berjalan, dan jasad kita tidak cepat rusak.

Oleh Opan pada
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @opan_ahmad

Berani Berbuat Benar dan JujurPak Aruman, Guru Fisikaku

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.